Aku ucapkan SELAMAT DATANG..........

Kamis, 02 September 2010

hah...lama juga ...udah gak bikin cerpen lagi...males ngetik...lama , mendingan d simpan aja...ntar klo ada waktu dan gak malas, ku kan mencoba tuk mempublikasikannya...........

Senin, 30 Agustus 2010

senin, 30 agustus......

hah, tdi malem kakak udah masak makanan yang enak buat sahur, tapi apalah daya kalo kami serumah baru bangun pada pukul 6 pagi. Tadi malem habis nonton film bagus. Biarlah yang penting sekarang udah mau buka lagi, tadi pas jam 12 lemes banget sampai mau ambruk aja di jalanan. Semoga maghrib cepat datang..........

Senin, 22 Maret 2010

Harry Potter 4


Harry, Hermione dan Keluarga Weasley pergi untuk menonton final Piala Dunia Quidditch ketika malamnya terjadi kekacauan di perkemahan. Para Pelahap Maut yang mengenakan topeng muncul dan membakari tenda-tenda. Harry yang terpisah dari teman-temannya dan sempat pingsan, sempat melihat sesosok bayangan menggumamkan sesuatu dan mengirimkan Tanda Kegelapan ke angkasa, tapi ketika Ron dan Hermione tiba, orang tersebut telah pergi. Mereka nyaris dituduh sebagai orang yang melepaskan Tanda Kegelapan tersebut.

Ketika kembali ke Hogwarts, mereka dikejutkan dengan berita bahwa Hogwarts menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Turnamen Triwizard, sebuah turnamen yang diadakan untuk mempererat persaudaraaan antar Sekolah Sihir. Dua sekolah lain yang mengikuti turnamen ini adalah Akademi Sihir Beauxbatons pimpinan Madame Maxime dan Institut Durmstrang yang dipimpin oleh Igor karkaroff. Setiap sekolah akan diwakili oleh satu juara sekolah, yang akan dipilih setelah memasukkan nama mereka ke dalam Piala Api.

Piala Api telah memuntahkan 3 nama untuk 3 sekolah, yaitu Fleur Delacour dari Beauxbatons, Victor Krum dari Durmstrang, dan Cedric Diggory dari Hogwarts ketika semua orang mengira seleksi telah berakhir. Namun ternyata Piala Api kembali memuntahkan satu nama, Harry Potter. Semua orang mengira Harry (yang masih di bawah umur untuk mengikuti turnamen tersebut) berhasil mengelabuhi Piala Tersbut ketika Mad-Eye Moody, guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam Hogwarts tahun ini, menepiskan anggapan mereka, dan mengatakan bahwa dibutuhkan sihir yang sangat kuat untuk merekayasa Piala Api. Meski kedua sekolah lain mengajukan protes, akhirnya Harry ditetapkan sebagai salah satu juara.

Berbagai tanggapan diperoleh Harry dari orang-orang terdekatnya. Ron, sahabatnya selama ini, agak cemburu dengan tampilnya Harry sebagai juara, dan mereka sempat tidak berbicara satu sama lain. Hermione percaya bahwa bukan Harry yang memasukkan namanya ke dalam Piala Api. Sirius yang masih dalam pelarian memperingatkan Harry untuk berhati-hati karena peserta turnamen sangat rentan terhadap kecelakaan. Di tugas pertama, keempat juara diperintahkan untuk mengambil telur emas dari seekor naga, di mana di dalam telur tersebut berisi petunjuk untuk tugas kedua. Harry (dan ketiga juara lain-meskipun tidak diperlihatkan dalam film) berhasil mengambil telur emas tersebut dan lolos dari serangan naga.

Di hari Natal, diadakan Pesta Dansa, dimana para juara diwajibkan memiliki pasangan karena mereka akan melakukan dansa pembukaan. Harry yang mengincar seeker Ravenclaw yang cantik, Cho Chang, ternyata kalah cepat dari Cedric Diggory. Akhirnya Harry ke pesta tersebut berpasangan dengan Parvati Patil, Ron dengan Padma Patil, dan Hermione (yang mengejutkan demua orang) berpasangan dengan Victor Krum, seeker nasional Bulgaria, sang juara Durmstrang.

Tugas kedua adalah menyelamatkan sandera di bawah laut. Sandera Harry adalah Ron, sandera Krum adalah Hermione, sandera Cedric adalah Cho Chang, dan sandera Fleur adalah adiknya, Gabrielle. Fleur tidak bisa menyelamatkan adiknya akibat serangan Grindylow. Harry yang mengira tugas ini betul-betul serius memaksakan dirinya membebaskan Ron dan Gabrielle sekaligus, sehingga ia dipermaklumkan menjadi juara kedua karena 'akhlak yang baik'.

Setelah tugas kedua, Harry menemukan mayat Barty Crouch, wakil dari Kementrian Sihir untuk Turnamen Triwizard, dan bergegas mendatangi kantor Dumbledore untuk melaporkannya. Sesampainya di sana, Harry diminta untuk menunggu di kantor Dumbledore, dan saat itulah Harry masuk ke dalam Pensieve, membawa Harry ke dalam ingatan Dumbledore bertahun-tahun yang lalu, ketika Kementrian mengadili putra Barty Crouch dengan tuduhan sebagai Pelahap Maut.

Tugas ketiga adalah sebuah labirin, yang telah diberi berbagai rintangan. Piala Api terletak di tengah labirin tersebut. Siapa yang terlebih dahulu menemukan Piala tersebut, dialah yang tampil sebagai juara Turnamen Triwizard. Cedric dan Harry masuk terlebih dahulu, diikuti Krum, dan terakhir Fleur. Dalam tugas ini, ternyata Krum telah berada di bawah Kutukan Imperius, dan ia menyerang siapa saja yang ditemuinya. Ia menyerang Fleur. Cedric dan Harry juga diserangnya, dan ketika mereka tengah menghindari kejaran Krum, mereka telah melihat jalan menuju Piala Api. Cedric terhambat karena belitan tanaman. Sejenak Harry ragu, tapi ia kembali ke Cedric dan membantunya melepaskan diri. Mereka pun sepakat untuk menjadi juara bersama. Ketika mereka menyentuh Piala Api tersebut bersamaan, Harry sadar bahwa Piala tersebut adalah portkey. Sebelum sadar dimana mereka berada, Cedric dibunuh oleh Peter Pettigrew. Ia juga memantrai sebuah patung untuk menawan Harry. Mulailah ritual pembangkitan Voldermort. Dengan kengerian luar biasa Harry menyaksikan Voldermort hidup kembali dan segera bereunifikasi dengan para Pelahap Mautnya yang segera ber-Apparate satu persatu di sisinya. Harry menyaksikan satu persatu mereka membuka topengnya, dan melihat bahwa Lucius Malfoy ada diantara mereka. Voldermort bermaksud membunuh Harry dengan cara duel. Namun ketika tongkat mereka bertemu, terjadilah efek yang sangat langka, yang disebut sebagai Priori Incantatem. Tongkat Voldermort mengeluarkan bayangan orang-orang yang pernah dibunuhnya, termasuk orang tua Harry. Ayah dan Ibu Harry menyuruhnya untuk kembali ke Piala agar dapat kembali ke sekolah. Maka Harry, sambil menyeret tubuh Cedric, kembali menyentuh Piala yang membawanya kembali ke Hogwarts.

Para penonton yang mengira mereka telah mendapatkan Piala bersorak kegirangan, sebelum kemudian berganti dengan jeritan histeris ketika sadar bahwa Cedric Diggory telah menjadi mayat. Harry yang tengah kalut dibawa oleh Moody kembali ke kastil. Dan beberapa saat kemudian terkuaklah rahasia, bahwa ternyata selama ini dia adalah Barty Crouch Jr, yang ditugasi untuk membawa Harry di malam Voldermort bangkit kembali.

Harry Potter 1


Pada suatu pagi dalam perjalanannya menuju ke kantor, paman Vernon Dursley melihat banyak hal-hal aneh yang terjadi. Ia melihat kucing yang dapat membaca peta di sudut jalan Privet Drive, orang-orang yang memakai jubah hitam, dan burung hantu yang terbang di siang hari.

Paman Dursley berfikir bahwa kejadian aneh tersebut ada hubungannya dengan saudara iparnya yang bernama Lily dan Potter. Paman Dursley adalah orang yang tidak percaya pada hal-hal yang misterius atau berkekuatan gaib. Oleh karena itu, ia dan istrinya yang bernama Petunia tidak mau jika mereka berdua dihubungkan dengan Lily dan Potter sebagai penyihir. Paman Dursley dan bibi Petunia tinggal Privet Drive no. 4 Inggris bersama dengan anak mereka yang bernama Dudley dan seorang keponakan yang bernama Harry Potter.

Sementara itu, Albus Dumbledore kepala sekolah penyihir Hogwarts bertemu Profesor Minerva McGonagall, yang juga guru di Hogwarts, serta seorang raksasa yang bernama Hagrid di luar rumah keluarga Dursley. Dumbledore bercerita bahwa Voldemort telah membunuh Lily dan Potter, tetapi ia tidak berhasil membunuh bayi mereka yang bernama Harry. Dumbledore menyelamatkan Harry dan menaruhnya di depan pintu rumah keluarga Dursley yang mempunyai hubungan keluarga dengan Harry. Dumbledore berencana memberikan surat pada Harry yang isinya mengajak Harry untuk bersekolah di Hogwarts.

Saat ulang tahun Dudley yang ke-10 Harry diajak ke kebun binatang. ketika berada di depan kandang ular boa pembelit dari Brazil, tiba-tiba ular itu membuka matanya dan seakan-akan berkata bahwa ia bosan berada disitu. Tiba-tiba kaca bagian depan kandang ular lenyap dan ular itu meluncur keluar. Paman Dursley menghukum Harry atas kejadian tadi.

Surat misterius yang ditujukan untuk Harry datang ke rumah keluarga Dursley. Surat itu datang terus dan jumlahnya semakin banyak. Dursley marah ketika Harry meminta surat tersebut. Akhirnya Dursley membawa keluarganya mengungsi ke gubuk kecil diatas karang besar yang menjorok ke laut. Tepat jam dua belas malam saat ulang tahun Harry yang ke-11 ada seorang raksasa yang menemuinya ke gubuk bersamaan dengan badai dan ombak besar yang menghantam batu karang. Raksasa itu bernama Hagrid. Ia membawa surat dari Prof. McGonagall untuk membawa Harry ke Hogwarts. Hagrid juga menceritakan tentang ayah ibu Harry yang meninggal karena di bunuh Voldemort. Luka yang ada di dahi Harry juga karena Voldemort yang berusaha membunuhnya, tetapi gagal. Harry terkejut mendengar cerita Hagrid bahwa ayah dan ibunya penyihir terkenal.

Hagrid membawa Harry ke London untuk berbelanja berbagai keperluan sekolahnya di Hogwarts. Sebelum belanja, Hagrid mengajak Harry ke Gringotts untuk mengambil uang. Gringotts adalah nama bank tempat penyihir menyimpan uang. Setelah mengambil uang, Hagrid dan Harry berbelanja. Di toko Madam Malkin, Harry bertemu Darco Malfoy yang sombong dan arogan. Ia memamerkan berbagai benda dan hal-hal yang berkaitan dengan dunia sihir hingga membuat Harry muak padanya.

Pada tanggal 1 September, Dursley mengantarkan Harry ke stasiun King’s Cross. Harry harus mencari peron sembilan tiga per empat untuk menemukan kereta Hogwarts Ekspres yang akan membawanya ke Hogwarts. Harry duduk bersama Ron. Ron banyak bercerita mengenai dunia sihir yang belum dikenal Harry. Harry dan Ron kemudian berkenalan dengan Hermione.

Harry harus melewati seleksi karakter untuk masuk ke kelompok Gryffindor. Saat pelajaran ramuan yang diajar Prof Severus Snape, Harry dicecar pertanyaan yang semuanya tidak dapat dijawabnya. Terlihat kebencian dari pandangan Prof. Snape kepada Harry. Harry menceritakan perlakuan Snape kepada Hagrid saat Hagrid mengundangnya minum teh di rumahnya. Di rumah Hagrid, Harry membaca artikel yang memuat berita pencurian yang gagal di ruangan besi no. 713 di Gringotts.

Saat pertandingan Quidditch pertamanya, sapu Harry menjadi tak terkontrol. Hermione melihat Snape sedang membaca mantra dan membuat sapu Harry tak terkontrol. Hermione menghentikan mantra Snape dengan membakar jubah Snape dan kemudian memadamkannya sebelum Snape tahu Hermione yang melakukannya. Sapu terbang Harry kembali terkontrol dan Gryffindor berhasil memenangkan pertandingan.

Pada hari natal, Harry mendapat bingkisan dari ayahnya yang dititipkan pada Prof. Dumbledore berupa jubah gaib. Siapapun yang menggunakan jubah itu, maka ia tidak akan terlihat. Harry memakainya untuk mengelilingi ruangan di Hogwarts hingga akhirnya ia menemukan Mirror of Erised. Saat Harry melihat cermin itu, ia dapat melihat kahidupan ayah ibunya.

Setelah natal berlalu, Harry, Ron, dan Hermione mulai memecahkan misteri hubungan antara kejadian perampokan di Gringotts dengan sebuah barang yang dijaga anjing berkepala tiga. Dari buku yang dibaca di perpustakaan mereka akhirnya mengetahui bahwa yang dijaga anjing berkepala tiga adalah sebuah batu bertuah yang pernah dibuat oleh Nicolas Flamel dan Dumbledore serta menjanjikan kehidupan abadi bagi yang berhasil mendapatkannya. Harry melihat sosok berkerudung meminum darah unicorn. Unicorn adalah makhluk berkepala manusia tetapi berkaki kuda dan dapat berbicara. Sosok berkerudung itu mencoba menyerang Harry, namun Harry berhasil diselamatkan oleh Centaurus yang mengatakan bahwa sosok itu adalah Voldemort. Harry juga telah mengetahui Voldemort mencoba mencuri batu bertuah.

Harry memutuskan bahwa ia harus mendapatkan batu bertuah sebelum Voldemort mendapatkannya. Malam harinya Harry, Ron, dan Hermione mnyelinap masuk ke koridor terlarang di lantai tiga. Harry harus melewati beberapa rintangan untuk mencapai ruangan tempat batu bertuah di simpan. Di rintangan pertama Harry berhasil mengalahkan anjing berkepala tiga dengan memainkan seruling. Harry mendapatkan cara tersebut dari Hagrid karena anjing itu kepunyaan Hagrid. Permainan catur berhasil di taklukkan Ron walaupun ia harus terluka dan meminta Harry serta Hermione melanjutkan rintangan berikutnya. Rintangan selanjutnya, Harry dan Hermione harus menentukkan ramuan mana yang dapat digunakan untuk membuka pintu. Hermione berhasil memecahkan teka-teki tersebut. Namun hanya satu orang yang bisa masuk ke dalam ruang berikutnya untuk melanjutkan permainan. Harry masuk dan menghadapi rintangan berikutnya. Harry bertemu dengan Quirell pada rintangan berikutnya dan Quirell ingin membunuh Harry. Mengetahui Harry berniat mengambil batu bertuah, maka Quirell menyuruh Harry berdiri di depan Mirror of Erised melihat apa yang terjadi dan mengatakannya pada Quirell. Harry melihat dirinya mendapatkan batu bertuah dan menyimpannya di saku. Pada saat yang sama ia merasakan batu itu telah berada di dalam sakunya. Harry berbohong pada Quirell mengenai apa yang dilihatnya. Tiba-tiba Quirell mengurai surbannya dan dari belakang kepala tampak sepotong wajah mengerikan. Voldemort telah masuk ke tubuh Quirell dan menyerang Harry hingga pingsan.

Saat sadar, Harry berada di rumah sakit ditemani Prof Dumbledore. Dumbledore datang menyelamatkan Harry pada saat yang tepat. Ia juga mengatakan telah menghancurkan batu bertuah bersama Nicolas Flamel.Setelah kondisinya pulih, Harry, Ron, Dan Hermione mendapat poin atas apa yang telah mereka lakukan sehingga Gryffindor memenangkan piala asrama. Liburan musim panas tiba dan Harry memilih pulang untuk menghabiskan liburannya bersama keluarga Dursley.

Harry Potter 7


Buku ketujuh diawali dengan Voldemort dan para Pelahap Mautnya di rumah Lucius Malfoy, yang merencanakan untuk membunuh Harry Potter sebelum ia dapat bersembunyi kembali. Meminjam tongkat sihir Lucius, Voldemort membunuh tawanannya, Profesor Charity Burbage, guru Telaah Muggle di Hogwarts, atas alasan telah mengajarkan subyek tersebut dan telah menganjurkan agar paradigma kemurnian darah penyihir diakhiri.

Harry telah siap untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus Dumbledore; dan terungkaplah bahwa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang pembenci non-penyihir dan telah membunuh banyak Muggle, dan meninggal di Penjara Azkaban atas kejahatannya. Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley bahwa mereka harus segera meninggalkan rumah mereka untuk menghindarkan diri dari para Pelahap Maut. Keluarga Dursley kemudian pergi menyembunyikan diri dengan dikawal sepasang penyihir setelah sebelumnya Dudley melontarkan pengakuan bahwa ia peduli akan Harry.

Bersama-sama dengan anggota Orde Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah Dursley ke The Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry, terbunuh oleh kutukan pembunuh; George Weasley kehilangan sebelah telinganya; Mad-Eye Moody dibunuh oleh Voldemort sendiri. Belakangan, Harry mendapatkan penglihatan mengenai pelariannya; tongkat sihirnya telah bereaksi dengan tongkat sihir pinjaman Voldemort, menghancurkannya, dan ia juga kemudian mendapatkan penglihatan ketika Voldemort menanyai Ollivander si pembuat tongkat sihir, mengenai mengapa hal itu dapat terjadi.

Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Delumintaor untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan cahaya); buku mengenai kisah anak-anak untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan snitch pertama yang ditangkap Harry. Namun demikian, pedang tersebut ditahan, karena menurut kementerian pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Ketiganya berusaha mencari tahu apa dibalik ketiga benda yang diberikan kepada mereka itu. Sehari kemudian adalah hari pernikahan Fleur Delacour dan Bill Weasley.

Setelah diberitakan bahwa Voldemort telah berhasil mengambil alih Kementerian Sihir; Harry, Ron, dan Hermione kemudian bersembunyi di Grimmauld Place nomor 12, rumah yang diwariskan Sirius Black kepada Harry. Ketiganya kemudian menyadari bahwa inisial R.A.B. pada liontin yang didapatkan Dumbledore dan Harry dalam buku keenam adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius. Mereka mulai mencari Horcrux yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Dari Kreacher, mereka mengetahui bahwa ia telah membantu Regulus untuk mendampingi Voldemort menempatkan Horcrux berbentuk liontin itu di gua. Ketika Regulus merasa kecewa dengan Dumbledore, ia memerintahkan Kreacher untuk kembali ke gua dan menukar liontin dengan yang palsu. Regulus terbunuh dalam proses itu. Pada akhirnya, mereka bertiga menyadari bahwa Mundungus Fletcher telah mencuri liontin tersebut dan memberikannya kepada Dolores Umbridge.

Setelah selama satu bulan memata-matai Kementerian Sihir, ketiganya berhasil mengambil Horcrux dari Umbridge. Dalam prosesnya, tempat persembunyian mereka diketahui dan terpaksa melarikan diri ke daerah terpencil, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan tidak dapat lama tinggal di suatu tempat.

Dalam waktu beberapa bulan berpindah-pindah, mereka mendengar bahwa pedang Godric Gryffindor sebenarnya adalah palsu, dan ada yang melakukan sesuatu terhadap pedang aslinya. Dari Phineas Black, Harry mendapatkan bahwa pedang itu terakhir kali digunakan Dumbledore untuk menghancurkan salah satu Horcrux, Cincin Gaunt. Ron kemudian berselisih paham dengan Harry, dan pergi meninggalkan Harry dan Hermione. Harry dan Hermione kemudian pergi ke Godric’s Hollow untuk mencari tahu apakah Dumbledore telah meninggalkan pedang itu di sana.

Di Godric’s Hollow, keduanya mengunjungi tempat pemakaman keluarga di mana keluarga Potter dan Dumbledore dikuburkan. Di Godric’s Holow, mereka juga menemui Bathilda Bagshot, seorang kawan lama Dumbledore yang mengarang buku Sejarah Sihir. Di rumah Bagshot mereka menemukan gambar penyihir hitam Grindelwald, sanak Bagshot, yang pada masa lalu adalah kawan masa kecil Albus Dumbledore. Namun demikian, ternyata mereka terperangkap, karena “Bagshot” itu merupakan penjelmaan ular Voldemort, Nagini. Mereka berhasil melarikan diri dari Voldemort, tetapi tongkat sihir Harry hancur dalam kejadian itu.

Dalam pelarian mereka, Harry akhirnya menemukan bahwa pedang Godric Gryffindor tersembunyi di sebuah kolam beku di tengah sebuah hutan. Ia menyelam ke dalamnya dan mendapati pedang dan kalung liontin Horcrux Voldemort. Kalung itu mencoba mencekik Harry dan hampir menenggelamkannya hingga mati kalau tidak ditolong oleh Ron yang kembali. Keduanya menghancurkan Horcrux dengan pedang itu.

Ketiganya kemudian berbicara kepada Xenophilius Lovegood, ayah Luna Lovegood, dan menanyakan kepada mereka mengenai lambang Grindelwald yang telah berkali-kali muncul selama perjalanan mereka. Di rumah Lovegood, Harry, Ron, dan Hermione mendapatkan kisah penyihir kuno mengenai tiga bersaudara yang mengalahkan kematian, dan masing-masing mendapatkan benda sihir sebagai hasilnya – tongkat sihir yang tak terkalahkan (Elder Wand—tongkat sihir tetua), batu sihir yang dapat menghidupkan kembali yang telah mati (Resurrection Stone—batu kebangkitan), dan Jubah Gaib (jubah tembus pandang) yang tidak lekang oleh waktu. Harry menyadari bahwa jubah yang dimilikinya adalah adalah Jubah Gaib, dan segera menemukan bahwa Lovegood telah berkhianat dan menyerahkan mereka ke Kementerian. Luna, putrinya, telah ditawan dan Xenophilius berpikir untuk menyerahkan Harry Potter sebagai ganti tawanan. Ketiganya meloloskan diri dan berpikir untuk mengumpulkan ketiga benda sihir Deathly Hallows, untuk mengalahkan Voldemort.

Harry, Ron, dan Hermione kemudian tertangkap dan dibawa ke rumah Malfoy. Di sana, Hermione disiksa dan diinterogasi oleh Bellatrix Lestrange untuk mengetahui bagaimana mereka memperoleh pedang Godric Gryffindor, karena ia berpikir bahwa mereka telah mencurinya dari lemari besinya di Gringotts. Di bawah tanah, Harry dan Ron dipenjarakan bersama-sama dengan Dean Thomas, goblin Griphook, pembuat tongkat sihir Ollivander, dan Luna Lovegood. Harry berusaha mencari pertolongan dan Dobby muncul untuk menyelamatkannya. Dalam usaha meloloskan diri, mereka dihadang Wormtail yang kemudian terbunuh karena tercekik oleh tangan perak Wormtail yang dibuat Voldemort tanpa berhasil ditolong oleh Ron dan Harry. Mereka berdua kemudian menolong Hermione dengan bantuan Dobby, yang tewas dibunuh oleh Bellatrix.

Harry dan kedua sahabatnya kemudian berusaha mencari rencana baru. Ia menanyai Ollivander mengenai Elder Wand dan mendapati bahwa pemilik terakhirnya adalah Dumbledore. Ia berusaha untuk mencegah Voldemort mengambilnya dari makam Dumbledore. Dibantu Griphook, Hermione menyamar sebagai Bellatrix Lestrange dan bersama-sama Harry dan Ron memasuki lemari besi Bellatrix di Bank Gingrott’s. Di sana mereka menemukan satu lagi Horcrux, piala Hufflepuff. Griphook kemudian mengkhianati mereka dan melarikan diri dan mencuri pedang Godric Gryffindor. Harry, Ron, dan Hermione berhasil melarikan diri, tetapi Voldemort menyadari bahwa mereka mencari Horcrux-Horcruxnya.

Harry mendapatkan penglihatan segera setelah pelarian mereka; ia dapat melihat melalui mata Voldemort dan mengetahui pikirannya. Voldemort telah mendatangi tempat-tempat Horcurxnya disembunyikan dan mengetahui bahwa mereka telah lenyap dan hancur. Secara ceroboh, Voldemort mengungkapkan bahwa Horcrux terakhir berada di Hogwarts. Ketiganya segera pergi ke Hogsmeade untuk mencari jalan masuk ke sekolah Hogwarts. Di Hogsmeade, mereka disudutkan oleh para Pelahap Maut dan diselamatkan oleh Aberforth Dumbledore. Aberforth membuka jalan terowongan ke Hogwarts di mana mereka disambut oleh Neville Longbottom. Setelah menyelamatkan jiwa Draco Malfoy, Harry menemukan Mahkota Ravenclaw tersembunyi di Kamar Kebutuhan dan benda itu dihancurkan.

Di Shrieking Shack, mereka mendapati Voldemort membunuh Severus Snape dengan tujuan untuk mentransfer kekuatan Elder Wand kepada dirinya sendiri. Dalam sekaratnya, Snape memberikan memorinya kepada Harry. Dari memori itu terungkap bahwa Snape berada di sisi Dumbledore, didorong dengan cinta seumur hidupnya kepada Lily Potter. Snape telah diminta Dumbledore untuk membunuh dirinya jika situasinya mengharuskan demikian; karena bagaimanapun juga hidupnya tidak akan lama lagi akibat kutukan yang terdapat di Horcrux Cincin Gaunt. Selanjutnya, terungkap pula bahwa Harry adalah Horcrux terakhir Voldemort, dan ia harus mati juga sebelum Voldemort dapat dibunuh. Pasrah akan nasibnya, Harry mengorbankan diri dan Voldemort melancarkan kutukan untuk membunuhnya. Tapi alih-alih membunuh Harry, kutukan itu malah menghancurkan bagian dari jiwa Voldemort yang terdapat di tubuhnya. Pada akhirnya, setelah Nagini dibunuh oleh Neville, Voldemort kemudian terbunuh setelah mencoba menggunakan Kutukan pembunuh Avada Kadavra terhadap Harry. Kutukan itu berbalik menyerang Voldemort sendiri oleh Elder Wand.

Dalam kisah di akhir buku, pada tahun 2017, 19 tahun setelah Pertempuran di Hogwarts, Harry dan Ginny Weasley telah memiliki tiga anak bernama James, Albus Severus, dan Lily. Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi di Hogwarts. Ron dan Hermione telah memiliki dua anak bernama Rose dan Hugo. Draco Malfoy memiliki anak bernama Scorpius. Mereka seluruhnya bertemu di stasius kereta api King’s Cross, untuk mengantar anak-anak mereka bersekolah ke Hogwarts. Di sana diungkapkan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi setelah kekalahan Pangeran Kegelapan.

Harry Potter 2


Harry Potter menghabiskan liburan tahun pertama sekolahnya bersama bibinya Petunia, paman Vernon, dan sepupunya Dudley Dursley di Private Drive No.4. Ia tidak senang karena ia merindukan sekolahnya(Sekolah Sihir Hogwarts), temannya-Ronald Weasley dan Hermione Granger. Ia membenci paman, bibi, dan sepupunya seperti mereka membenci Harry. Suatu hari, ia mendapat peringatan agar tidak kembali ke sekolah di tahun keduanya oleh peri rumah bernama Dobby. Harry tidak menghiraukan itu tetapi si peri melakukan segala cara agar Harry tidak pergi ke sekolah, bahkan saat Harry sudah kembali bersekolah, Dobby melukai Harry saat pertandingan QUIDDITCH(sebuah permainan menggunakan sapu terbang) agar Harry pulang ke rumahnya. Alasannya jelas diketahui Harry setelah hal-hal aneh terjadi di Hogwarts. Ia sering mendengar seseorang berbicara tentang hasrat untuk membunuh. Kamar rahasia telah dibuka lagi. Menurut legenda, salah satu pendiri sekolah-Salazar Slytherin yang tidak sependapat dengan ketiga pendiri lainnya mengenai pelajar muggle (darah lumpur atau pelajar bukan keturunan penyihir) membuat sebuah kamar yang berisi sebuah monster untuk menghabisi para darah lumpur di sekolah. Lima puluh tahun yang lalu kamar itu pernah terbuka dan seorang gadis meninggal. Sekarang, beberapa pelajar ditemukan dalam keadaan membatu. Seekor kucing dan sebuah hantu juga ditemukan dalam keadaan yang sama. Untuk memperburuk masalah itu, seorang keturunan Slytherin menulis ancaman di depan kamar mandi perempuan yang rusak bertahun-tahun karena hantu Myrtle Merana. Harry dan teman-temannya mencurigai Draco Malfoy-seorang pelajar dari asrama Slytherin yang kelihatan sangat senang atas insiden ini.
Tetapi Harry menemukan sebuah buku harian di kamar mandi Myrtle. Buku itu sangat misterius karena saat ditulisi oleh Harry, buku itu menjawabnya dengan tulisan si pemilik buku sebelumnya. Ternyata buku harian itu milik Tom Riddle-seorang pelajar lima puluh tahun yang lalu, ia membawa Harry ke masa lampau, waktu di mana kamar rahasia pernah terbuka. Ia melihat Hagrid dituduh sebagai penyebab kejadian itu dan dikeluarkan dari sekolah(ia tetap diijinkan Albus Dumbledore untuk tinggal di Hogwarts). Riddle lah yang menangkap Hagrid dan seekor bayi laba-laba raksasa yang tinggal di hutan terlarang. Sekarang hal menjadi sangat sulit karena departemen pendidikan memutuskan untuk mencabut Dumbledore dari jabatannya sebagai kepala sekolah dan memasukkan Hagrid ke Azkaban-sebuah penjara untuk penyihir. Pada waktu yang sama, Harry dan teman-teman mencoba mencari jawaban dari misteri ini. Hermione mencari segala petunjuk di perpustakaan. Tetapi ia juga ditemukan dalam keadaan membatu dengan sebuah kertas di genggaman tangannya yang berisi semua jawaban dari misteri ini.
Monster yang tinggal di dalam kamar rahasia adalah Basilisk- seekor ular raksasa yang paling beracun dan sorotan matanya dapat membunuh seseorang. Harry mengerti bahwa tidak ada yang mati dalam kejadian ini karena tidak ada yang melakukan kontak mata dengan si ular dan ternyata pintu menuju kamar rahasia berada di kamar mandi Myrtle. Suara-suara misterius yang sering ia dengar akhir-akhir ini adalah suara Basilisk dan ia dapat mendengarnya karena ternyata ia adalah seorang parselmouth -seseorang yang berbicara bahasa ular. Ginny Weasley(adik Ron) dibawa ke kamar rahasia oleh seorang keturunan Slytherin. Harry dan Ron pergi ke kamar itu untuk menyelamatkan Ginny dan Harry menemukan Tom Riddle di sana. Ternyata ia adalah LORD VOLDEMORT yang ''menggunakan'' Ginny untuk mengeluarkan Basilisk. Ia menyerap jiwa Ginny untuk menjadikan ia hidup kembali dan Ginny akan mati. Ia mengeluarkan Basilisk untuk melawan Harry. Dengan pedang GRIFFINDOR yang dibawa oleh Fawkes-burung phoenix milik Dumbledore, Harry membunuh monster itu lalu ia menghancurkan buku harian Riddle dengan menancapkan taring Basilisk ke dalamnya. Riddle telah pergi dan Ginny terselamatkan. Ramuan untuk mereka yang membatu telah selesai dibuat oleh para guru Hogwarts dan mereka kembali normal. Dumbledore kemali menjadi kepala sekolah dan Hagrid dibebaskan dari penjara. Lucius Malfoy(ayah Draco) bersama Dobby yang ternyata adalah peri rumahnya mengunjungi Dumbledore(peri rumah melayani sebuah keluarga sampai mereka diberikan sebuah pakaian yang berarti simbol kebebasan bagi mereka). Ternyata Lucius lah yang memasukkan buku harian Riddle ke dalam tas sekolah Ginny. Harry memperdaya Lucius untuk membebaskan Dobby karena ia sangat kejam kepada Dobby. Akhir cerita, sekali lagi semua masalah diselesaikan oleh Harry Potter dan semua senang karena ujian ditunda sebagai hadiah dari sekolah.

Harry Potter 6


Khawatir dengan pengalaman pertemuannya dengan Voldemort di Kementerian Sihir, Harry Potter merasa enggan untuk kembali ke Hogwarts. Dumbledore mendorongnya untuk kembali, setelah mengajaknya untuk menemui seorang mantan guru Hogwarts, Horace Slughorn. Dengan bantuan Harry, ia berhasil membujuk Slughorn agar mau kembali mengajar di Hogwarts.

Sementara itu, Pelahap Maut mulai menimbulkan kerusakan baik di kalangan Muggle (masyarakat manusia biasa non-sihir) maupun Penyihir. Mereka menghancurkan Jembatan Millennium serta menculik pembuat tongkat sihir Mr. Ollivander dan menghancurkan tokonya di Diagon Alley.

Bellatrix Lestrange berhasil membujuk Severus Snape untuk melakukan Sumpah Tak Terlanggar dengan ibu Draco Malfoy, Narcissa. Sumpah ini memastikan agar Snape melindungi Draco dan menyelesaikan tugas yang diberikan Voldemort kepada Draco, jika Draco gagal melakukannya.

Harry, Ron, dan Hermione, ketika sedang berada di Diagon Alley, mengikuti lalu melihat Draco memeasuki toko Borgin and Burkes dan mengambil bagian dalam sebuah ritual bersama kelompok Pelahap Maut. Selanjutnya, ketiga sahabat ini terus mewaspadai tindak-tanduk Draco.

Di Hogwarts, sekolah diamankan secara ketat baik oleh pihak sekolah maupun Kementerian Sihir untuk memastikan agar Pelahap Maut tidak dapat mendekati sekolah tersebut. Dengan kembalinya Slughorn mengajar Ramuan, Snape kini mendapatkan posisi untuk mengajar Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Profesor McGonagall mendorong Harry dan Ron untuk mengambil kelas Ramuan, yang kini diajar Slughorn yang mau menerima siswa dengan nilai OWL yang lebih rendah. Harry dan Ron, yang tidak membeli buku teks karena tidak menduga bahwa mereka dapat mengambil kelas itu, dipinjami buku teksnya dari kelas Ramuan.

Buku pinjaman Harry sudah dibubuhi tulisan-tulisan petunjuk yang lebih tepat untuk membuat ramuan dan mantra-mantra lain, dan dengan segera membuat Harry menjadi siswa Ramuan nomor satu melebihi siswa lainnya di kelasnya. Harry menemukan di sampulnya bahwa buku itu pernah dimiliki oleh "Pangeran Berdarah-Campuran". Hermione mencari di perpustakaan namun tidak dapat menemukan apa-apa mengenai nama ini. Setelah mengikuti petunjuk tulisan 'Pangeran Berdarah-Campuran', Harry kemudian berhasil memenangkan hadiah cairan keberuntungan, Felix Felicis, dari Profesor Slughorn karena keberhasilannya membuat sebuah ramuan yang sangat sulit.

Ketika akan mengikuti pertandingan Quidditch, Ron merasa gugup. Harry berbuat seolah-olah ia menambahkan cairan keberutungan ke minuman Ron, untuk menaikkan kepercayaan diri Ron. Akibatnya, Ron sukses besar menjadi kiper Quidditch dari tim Gryffindor, dan mendapatkan cinta Lavender Brown. Keduanya berciuman di pesta perayaan kemenangan Gryffindor di Ruang Rekreasi. Hermione yang melihat ini, lari meninggalkan ruangan itu sambil menangis, diikuti oleh Harry. Kepada Harry, Hermione mengakui bahwa ia memiliki perasaan kepada Ron dan mengerti bagaimana perasaan Harry ketika Ginny, yang ditaksirnya, berciuman dengan Dean Thomas.

Pada liburan Natal, Harry menghabiskan liburannya bersama keluarga Weasley, sambil berdiskusi bersama Mr. Weasley, Remus Lupin, dan Tonks mengenai situasi Hogwarts. Tiba-tiba terjadi serangan Pelahap Maut yang hendak menculik Harry. Mereka berhasil menggagalkan upaya Pelahap Maut itu, namun rumah keluarga Weasley, The Burrows, meledak dan terbakar. Kejadian ini menyebabkan Harry menyesali diri karena dialah yang menimbulkan bahaya kepada orang-orang yang disayanginya.

Dumbledore mengungkapkan memori Tom Riddle—nama asli Voldemort—melalui Pensieve kepada Harry, juga memori Slughorn di mana Riddle menanyakan mengenai suatu Sihir Hitam. Sayangnya memori itu telah diubah Slughorn sehingga tidak diketahui sihir hitam apa yang dibicarakan Slughorn dengan Riddle. Dumbledore mengatakan bahwa Slughorn mungkin takut akan konsekuensinya jika pembicaraan ini terungkap. Dumbledore juga percaya bahwa jika Sihir Hitam yang dibicarakan ini terungkap, maka mereka akan memiliki jalan untuk mengalahkan Voldemort. Karenanya, Dumbledore menyuruh Harry untuk berusaha mendekati Slughorn supaya akhirnya ia mau memberikan memori yang asli.

Dengan menggunakan cairan keberuntungan Felix Felicis yang dimenangkannya pada awal tahun masuk sekolah, Harry 'secara beruntung' berhasil mempertemukan Slughorn dengan Hagrid. Keduanya mabuk setelah upacara penguburan laba-laba raksasa Aragog milik Hagrid, dan Harry berhasil membujuk dan meyakinkan Slughorn untuk memberikan memori yang sesungguhnya.

Memori ini mengungkapkan bahwa Riddle menanyakan mengenai Horcrux, sebuah cara dalam Sihir Hitam untuk membagi jiwa ke dalam Horcrux sehingga pembuatnya tidak dapat mati selama Horcruxnya tidak dihancurkan. Dumbledore mengungkapkan bahwa Buku Harian Riddle (yang dihancurkan Harry pada buku kedua) dan sebuah Cincin milik ibu Voldemort adalah dua dari keenam Horcrux yang dibuat Riddle. Mereka harus mencari seluruh Horcrux dan menghancurkan semuanya supaya Voldemort dapat dikalahkan.

Harry kemudian semakin mencurigai tindak-tanduk Draco, mengikutinya di sekolah, tapi gagal untuk mengetahui apa yang direncanakan oleh Draco. Harry percaya bahwa Draco ada dibalik dua upaya untuk membahayakan hidup Dumbledore: yang pertama melalui kalung mematikan yang dititipkan oleh entah siapa kepada Katie Bell (di bawah Kutukan Imperius) untuk diberikan kepada Dumbledore sebagai hadiah; yang kedua melalui sebuah botol minuman Mead beracun yang hendak dihadiahkan Slughorn, juga terkena kutukan yang sama, kepada Dumbledore. Kejadian yang kedua ini diketahui secara tidak sengaja ketika minuman itu diminum oleh Ron.

Ron kemudian dirawat di rumah sakit, dan ketika sedang tidak sadar, ia mengigaukan nama Hermione di hadapan Lavender, yang langsung patah hati. Setelah insiden ini, Harry memojokkan Draco di sebuah toilet dan bertarung dengannya di sana. Harry menggunakan mantera Sectumsempra, yang pernah dibacanya di buku milik Pangeran Berdarah-Campuran. Mantera itu dengan hebat melukai dan membahayakan jiwa Draco. Snape tiba dengan segera, terbawa oleh Sumpah Tak Terlanggarnya, dan menyembuhkan Draco sementara Harry pergi tergesa-gesa. Ginny meyakinkan Harry untuk menyembunyikan buku itu di Kamar Kebutuhan untuk menghindarkan dirinya dari menggunakan buku itu lagi. Di Kamar itu, mereka menemukan Lemari Penghilang, yang sedang diusahakan perbaikannya oleh Draco, namun baik Harry maupun Ginny sama sekali tidak menyadari mengenainya. Ginny menyembunyikan buku itu dan kemudian berciuman dengan Harry.

Dumbledore mengajak Harry untuk membantunya menemukan salah satu Horcrux lainnya, di sebuah tempat yang baru diketahuinya. Keduanya ber-apparate ke sebuah tebing tepi laut, dan masuk ke sebuah gua tempat Horcrux itu disembunyikan. Di tengah-tengah danau di dalam gua itu terdapat sebuah pulau kristal kecil, dan mereka menemukan sebuah ceruk berisi cairan beracun yang di dasarnya terdapat Horcrux itu. Untuk dapat mengambil Horcruxnya, cairan itu harus diminum. Dumbledore menyuruh Harry untuk memaksa dirinya tetap minum cairan beracun itu, karena ia mengetahui bahwa cairan itu dapat mengubah pikiran. Dumbledore menghabiskan cairan beracun itu dengan dibantu-paksa diminumkan oleh Harry. Setelah habis, sementara Dumbledore memulihkan diri dari cairan itu, Harry meraih Horcrux yang berbentuk kalung liontin potret. Saat itu, sangat banyak Inferi (mayat hidup) bergerak dari dasar danau dan menyerang mereka. Dumbledore berhasil kembali ke kesadarannya tepat pada waktunya dan membakar semua Inferi itu, lalu keduanya ber-apparate kembali ke Menara Astronomi di Hogwarts.

Dumbledore, yang masih lemah akibat minum cairan beracun itu, menyuruh Harry untuk memanggilkan Snape. Namun sebelum Harry sempat pergi, terdengar langkah-langkah kaki dan Dumbledore menyuruh Harry untuk bersembunyi di sisi bawah tingkap Menara itu. Suara langkah kaki itu ternyata adalah Draco, yang bersiap untuk membunuh Dumbledore atas perintah Voldemort, tetapi—dari dalam dirinya—ia tidak dapat melakukannya. Sementara itu, Lemari Penghilang telah berhasil diperbaiki sehingga Bellatrix dan para Pelahap Maut lainnya berhasil memasuki Hogwarts melalui Lemari pasangannya di toko Borgin and Burkes, dan menggabungkan diri dengan Draco di Menara berhadapan dengan Dumbledore. Snape secara diam-diam datang melalui tingkap bawah tempat Harry bersembunyi, memberi isyarat agar Harry tetap diam, lalu naik ke atas dan bergabung dengan Pelahap Maut lainnya. Snape lalu melontarkan kutukan Avada Kedavra terhadap Dumbledore yang langsung membunuhnya. Kutukan itu menghantam Dumbledore dan melempar tubuh Dumbledore jatuh ke bawah dari sisi Menara. Snape, Draco, dan Pelahap Maut lainnya meninggalkan sekolah, Bellatrix melontarkan lambang Pelahap Maut ke atas sekolah, lalu menghancurkan Aula Besar, dan membakar pondok Hagrid sambil tertawa riang.

Harry berusaha untuk menghentikan mereka, dan menyerang Snape menggunakan mantera Sectumsempra. Namun Snape menangkis mantera itu dan berhasil menjatuhkan Harry. Sebelum pergi, Snape mengatakan bahwa dialah pencipta mantera Sectumsempra dan bahwa dialah 'Pangeran Berdarah-Campuran' itu.

Para staf guru dan murid-murid Hogwarts berkabung atas kematian Dumbledore dan Ginny menghibur Harry atas kejadian itu. Ketika ditanya, Harry sama sekali menolak untuk mengatakan kepada Profesor McGonagall mengenai apa yang dilakukannya bersama Dumbledore.

Belakangan, Harry mengungkapkan kepada Ron dan Hermione bahwa Horcrux yang ditemukannya bersama Dumbledore itu adalah palsu, berisikan sebuah pesan dari "R.A.B." yang menyatakan bahwa R.A.B. ini telah mengambil Horcrux itu dan berharap agar Voldemort tidak lagi dapat hidup abadi. Harry memberi tahu kedua rekannya bahwa ia tidak akan kembali ke sekolah pada tahun yang akan datang, dan sebaliknya akan mencari R.A.B. dan Horcrux-Horcrux lainnya supaya Voldemort pada akhirnya dapat dibinasakan. Ron dan Hermione mengingatkan Harry bahwa mereka adalah sahabat-sahabatnya dan mereka akan turut pergi bersama Harry dalam misinya itu.

Film ini diakhiri dengan ketiga sahabat itu melihat Fawkes, burung Phoenix milik Dumbledore, terbang menjauh dari batas sekolah Hogwarts.

Kamis, 04 Maret 2010

Penyelewengan



Salah satu tanda kiamat sudah dekat adalah banyaknya orang - orang yang suka dengan sesama jenisnya. Sebetulnya hal ini telah ditentang oleh beberapa golongan yang merasa hal itu sangat memalukan, tapi para pelakunya malah denagan enteng berkata ," Orang udah cinta ? mo gimana lagi ".Sebegitu parahkah moral orang zaman sekarang ?
Para pelaku dengan enjoynya menyatakan kesukaannya dengan sesama jenis secara terang - terangan, Sungguh memalukan. Apakah ajaran agama mengajarkan tentang cara - cara berhubungan dengan sesama jenis ?
Bahkan ( kalau tak salah ) semua ajaran agama menentang dengan keras kebiasaan ini , Tuhan akan melaknat orang - orang yang melakukan tindakan ini. Ajaran agama sangat membenci tindakan ini , tapi kenapa mereka belum sadar juga . . .?
Gambar di atas adalah salah satu contoh dari berjuta - juta gambar contoh. Walaupun itu cuma gambar anime, tapi menurut saya itu sudah sangat mewakili atas perbuatan keji ini.
Sebetulnya kita sebagai manusia memang sudah ditakdirkan untuk hidup berpasang - pasangan. Sebagai contoh kalau sandal kaki kanan harus berpasangan dengan sandal kaki kiri , kalau dengan sandal kaki kanan juga apakah bisa ? Begitu juga dengan manusia , kalu memang kodratnya pria , maka ia harus berpasangan dengan wanita , dan juga sebaliknya. Saya tak habis pikir , bagaimana cara orang - orang homo atau lesbian melakukan hubungan, bahkan ada kabar ada pria hamil . . .! Benarkah itu ? Bagi yang tahu jawabannya silakan dijawab dengan sejelas - jelasnya.............

Sabtu, 23 Januari 2010

POCONG CINTA



Sesudah pulang sekolah, Jeki menaruh sepatunya, meletakkan tasnya, dan topinya di sebuah kotak kayu. Memang tidak lazim sebetulnya, tapi itulah kebiasaan Jeki sepulang sekolah.
Digantinya baju seragamnya yang penuh keringat dengan kaos hijau kotak - kotak. Dibukanya kembali surat yang tegeletak di atas meja. Melihat kondisi kotak itu, dapat dipastikan Jeki sudah sering membacanya. Surat itu di bungkus kertas hijau denagan motif garis - garis.
"ting-tong"
Bel rumah berbunyi, Jeki keluar rumah. Tapi kosong, ia hanya mendapati sebuah yang di bungkus rapi dengan motif titik - titik. Dibukanya surat itu :
"TUNGGU AKU JAM 11 MALAM"
@@@@@@@@@@@@@@
Jam 11 malam Jeki menunggu di depan rumahnya. Kurang 10 menit pikirnya. Jam11 tepat. Angin bertiup kencang, petir menyambar - nyambar. Udara bertambah dingin. Tiba - tiba ada suara perempuan.
"Hihihihihihihihihihihi"
"Kamu siapa? Tanya Jeki merinding, bulu romanya berdiri.
"Hai Jeki!" Sesosok pocong muncul dari kegelapan.
Jeki yang sudah terbiasa dengan hal - hal mistis berusaha tetap tenang.
"Ada urusan apa,alammu tidak di sini!"
"Oooooh, kamu dah kenal aku lom?"
"EGP!"
"Itu lho, yang ngirim surat ijo kotak, dan yang tadi pagi !" Seru pocong itu riang.
Jeki bergidik ngeri.
"Kenapa ? Kaget..?
"Kamu Veny ?"
"100 "
"Ada urusan apa kamu datang kemari?"
"Bukan urusan penting sih!"
"Lantas ?"
"Pengen ketemu kamu ajah!"
"Aku,...........gak salah orang ?"
"Masak hantu bisa salah?"
"Ooooooh "
"Jeki sudah punya pacar belum?"
"Emang pocong butuh pacar....?"
"Cuma nanya, soalnya asik ngobrol ma kamu!"
"Tau dari mana?"
"Ya tau aja."
"Ngomong - ngomomg apa tujuanmu?"
"Pengen jadi pacar kamu!"
"Jangan gila dong........Alam kita beda !" Jeki mulai panas.
"aku boleh minta tolong ga' ?"
"Apa ?"
"lepasin tali pocong aku, biar aku bisa pulang ke alamku!" Pinta Veny
"Oke!"
Jeki pun melepas tali pocong Veny. Tapi itu hanya tipu muslihat Veny. Sebelum tangan Jeki sampai, VENY sudah menarik tubuh Jeki dengan jurus talinya. Dan mereka menghilang di tengah pusaran angin. Dari kejauhan terdengar suara perempuan "I LOVE YOU JEKI"

Jumat, 22 Januari 2010

Penyesalan Tak Berarti

"Tatang, tunggu gue!"
"Apa sih mil?"
"Lo mo denger curhat gue gak?"
"Iya, cepetan dong!"
Wajah mila memerah, ia lalu mendekatkan wajahnya.
"Gue ada masalah, tang!"
"Masalah apa?"
"kalo lo gue beri tau, jangan marah ya?"
"Iya, 100%"
"Gue......" Nadanya tersendat.
"lo napa mil, cepet cerita, ntar kalo bisa gue bantu."
"Tapi lo gak bisa tang..?"
"cerita dulu, baru komentar!"
Tapi mila tak lagi mendengarkan tatang. Wajahnya memerah, butiran - butiran air mulai menetes dari wajahnya. Mila menangis tersedu - sedu, dia membenamkan wajahnya dalam dekapan tangannya.
"Kamu kenapa mil ?" Sikapnya berubah.
"gue....gue...."
kata - katanya terhanti di tengah kalimat, tangisnya pecah, sehingga wajahnya basah.
Tatang mulai prihatin dengan keadaan mila. Dia mendekap kepala Mila.
"Udah, cerita aja, gue nggak marah kok!"
"Gue......Gue hamil Tang.....!"
"lo pasti bohong kan mil ?" Tanya Tatang cobo - coba.
Namun pertanyaannya sudah terjawab ketika Mila memandangnya.
"siapa yang ngajak kamu?"
"......................."
"Mil....mil....." Tatang menggoncang tubuh Mila.
Mila sudah tak bernafas lagi. Sebuah surat terhimpit di antara jemarinya. Tatang membuka dan membaca surat itu.
"gue tadi udah minum racun tang. gue cuma mau titip salam pada orang tuaku. semoga kau hidup bahagia di dunia. I LOVE YOU.............."